Welcome...

Thanks for visiting our blogspot site
enjoy the info and just see what's new



“You can't put a limit on anything. The more you dream, the further you get."

Michael Phelps


Quis Sistel



KUIS SISTEL

Via BLOG

Publish: 12 Juni 2009

Soal:

1. Pada komunikasi seluler yang menggunakan standar GSM diketahui ukuran clushter 7 dan jumlah kanal 70 (70x20 KHz).

- Berapa factor reuse?

- hitung kanal suara persel

- jika replika 5 kali, berapa kapasitas sistem

- jika jarak co- channel 41 km, berapa jari-jari sel

2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi kabel tembaga, optic, seluler, dan sistem komunikasi satelit

3. Jelaskan definisi dan manfaat link budget

- Carilah contoh link budget untuk akses tembaga/ radio/ satelit (pilih salah satu)

- Jelaskan maknanya

Jawab :

1. Tubagus M. Irham

Cluster : K

N : Kanal Sel

S : Jml BW

  1. Faktor Reuse = 1/K = 1/7
  2. Jumlah Kanal Suara per-sel = BW/50 kHz * 8/Cluster =

= (70*200 kHz)/50 kHz * 8/7 = 40

  1. Jika replikasi 5x, kapasitas sistem = 5 * Jml BW

= 5 * (70*200 kHz)/50 kHz = 1400 kanal

  1. Jika jarak co-channel 41 km, jari2 sel = 41 km=(37)^1/2 * R

R = 41/ (37)^1/2 = 8.9 km

2. Danuprasetya

TEKNOLOGI KABEL TEMBAGA

Kelebihan :

1. Minim memenuhi syarat teknis layanan POTS

Kontinuitas : OK

Tahanan Isolasi : ≥ 10MΩ.Km

Tahanan Loop : 1km/130 Ω pada tegangan asing 3mV

• Attenuation : ≤ 60 dB

• Tahanan Screen : tersambung

2. Tidak boleh ada loading coil pada saluran.

3. Tidak boleh ada tegangan AC/DC pada saluran idle.

4. Resistance unbalance : ≤ 4%.

5. Longitudinal balance : ≥ 60 dB.

6. Power Influence : ≤ 80 dB.

7. Memenuhi spesifikasi kecepatan akses ADSL2+

• Redaman kabel : ≤ 35 dB • S/N : ≥ 25 dB

8. Murah

9. Jarak jangkauannya cukup jauh.

10. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon

11. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.

Kekurangan :

1. Konduktivitas konduktor yang tidak sempurna dan juga disebabkan oleh resistansi dielektrik yang berhingga (idealnya tak terhingga) sehingga tembaga mengalami Redaman. Dan redaman maksimum dapat mencapai sebesar 36 dB.

2. Panjang kabel telepon tembaga ke pelanggan yang sangat tidak efisien,

3. Pada penggunaan Digital Subsriber Line (DSL)

a. Jika panjang kabel tembaga lebih dari 18.500 feet maka layanan signal to noise ratio terlalu rendah dan penguatan sinyal menjadi terlalu besar untuk dapat dibawa ADSL pada kecepatan yang sewajarnya.

b. Adanya load coils.

Load coil adalah peralatan induksi yang menggeser frekwensi pembawa suara ke atas.

c. Bridged taps.

Bridged tap adalah bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung dari pelanggan ke CO. Bridged tap ini memudahkan LEC untuk menyediakan loop tembaga tanpa membuat jalur yang baru sepanjang jarak pelanggan ke CO.

Namun gema dan noise tambahan yang ditimbulkan karena adanya bridged tap dapat membuat DSL tidak dapat dipertahankan.

4. Susah pada saat instalasi

5. Mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater

6. Jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan

TEKNOLOGI KABEL OPTIK

Kelebihan :

1. Beberapa layanan bisa dalam satu saluran yaitu telepon, data, dan video.

2. biaya bisa ditekan sehingga teknologi fiber optic mempunyai prospek yang bagus.

3. menggunakan sistem multiplekser sehingga beberapa layanan dapat hanya dengan satu saluran.

4. Fiber Optik dapat meningkatkan fan-out pada single head-end laser.

5. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar).

Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 10^13 Hz sampai dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.

6. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km.

7. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik.

8. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik

dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital

pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s.

9. Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan.

Diameter inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.

10. Tidak mengalirkan arus listrik

Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek)

11. Sistem dapat diandalkan (20 – 30 tahun) dan mudah pemeliharaannya.

Kekurangan :

1. Penggunaan Passive Optical Network (PON) pada jaringan distribusi sekunder bisa tetapi dibutuhkan amplifier atau regenerator yang dipasang antara jaringan distribusi primer dan sekunder karena terbatasnya daya pada broadband PON.

2. Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.

3. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan

4. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater.

5. Harganya yang cukup mahal jika dibandingkan dengan teknologi kabel tembaga. Hal ini dikarenakan fiber optic dapat mengantarkan data dengan kapasitas yang lebih besar dan jarak transmisi yang lebih jauh

6. Kekurangan lainnya adalah cukup besarnya investasi yang diperlukan untuk pengadaan sumber daya manusia yang andal, karena tingkat kesulitan implementasi dan deployment fiber optic yang cukup tinggi.

TEKNOLOGI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT (SISKOMSAT)

Kelebihan :

1. Satelit Geostasionary Earth Orbit (GEO) digunakan untuk komunikasi analog jarak jauh atau penyiaran TV analog.

2. Dapat akses Internet dengan menggunakan satelit.

3. Kecepatan akses Internet dapat menggunakan kecepatan yang bervariasi antara 64 Kbps sampai 400 Kbps untuk keperluan down-loading dengan asymmetric IP traffic : transaksi atau file.

4. Dapat memberikan pelayanan penyiaran Televisi.

5. Dapat memberikan berbagai fasilitas multimedia. Beberapa pelayanan multimedia tersebut antara lain seperti : Image viewers, full motion video players, Audio players, high quality document readers. Dalam beberapa kasus, jenis-jenis pelayanan multimedia harus dipilih disesuaikan dengan keterbatasan lebar pita dan permintaan pasar.

6. Pengiriman program dalam sistem Satelit Direct To Home (DTH) menggunakan teknologi kompresi video digital, misalnya berbasis program MPEG-II/III dengan kecepatan data bervariasi dari 1,5 sampai 6 Mbps per channel.

7. Pada system Satelit Direct To Home (DTH) Pada sisi penerimaan, para pelanggan dilengkapi dengan antena parabola kecil (berdiameter 60 - 180 cm), boks antarmuka (receiver dan decoder) ke pesawat penerima TV, serta kartu pintar (smart card) yang berkemampuan untuk mengakses sistem.

8. Dapat melakukan Satellite Video conferencing. Video conferencing adalah penggunaan peralatan audio dan video untuk menyelenggarakan konferensi dengan orang-orang yang berada pada lokasi berbeda.

9. Dapat digunakan segai kebutuhan Hunian atau bisnis.

10. Dapat dipergunakan untuk komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali. Tergantung LOS (Line of Sight) dan kemampuan perangkat wireless dalam memancarkan gelombang.

11. Sangat baik digunakan pada gedung yang sangat sulit menginstall kabel

Kekurangan :

1. Bagi Provider.

Pembatasan 'landing ringhts' karena kedaulatan suatu negara, larangan lintas batas bagi pelayanan-pelayanan VSAT berkaitan dengan keterbatasan peraturan dan masalah politik pada pendistribusian TV satelit dan pelayanan-pelayanan percakapan telepon. Kelemahan-kelemahan ini akan menjadi ancaman bagi bisnis satelit di masa depan.

2. Sulit diperoleh karena spectrum frekuensi terbatas

3. Biaya instalasi, operasional dan pemeliharaan sangat mahal

4. Keamanan data kurang terjamin.

5. Pengaruh gangguan (derau) cukup besar

6. Transfer data lebih lambat dibandingkan dengan penggunaan kabel.

3. By: Erizwan Ramadhani (115070003)

Misalkan:

Cluster : K

N : Kanal Sel

S : Jml BW

  1. Faktor Reuse = 1/K = 1/7
  2. Jumlah Kanal Suara per-sel

  1. Jika replikasi 5x, kapasitas sistemkanal

  1. Jika jarak co-channel 41 km, jari2 sel

41 km = R

R = km = 8.9 km

Link Budget

Definisi : suatu proses perhitungan sederhana yang melibatkan gain dan loss atau proses kalkulasi dari power dan noise level antara transmitter dan receiver (up-link dan down-link) yang melibatkan 3 parameter penting : besar gain, loss dan margin.

Manfaat :

- menentukan besar maximum dan minimum nilai loss

- mengetahui radius cell

- mengetahui kualitas signal up-link maupun pada arah signal down-link.

Contoh link budget pada satelit:

Hasil perhitungan ini diambil dari hasil perhitungan melaui software on-line perhitungan link budget dengan angka-angka yang random



Penjelasan :

Pertama, mempertimbangkan uplink. Bumi stasiun transmit sinyal. Sinyal ini berasal dari transmitter yang mungkin kekuatan negara yang solid amplifier (SSPA) atau perjalanan gelombang tabung amplifier (TWTA). Sebagian besar umumnya VSAT terminal memiliki kekuatan negara solid amplifiers terpasang di dan sebagai hidangan yang dekat dengan pakan mungkin untuk meminimalkan kerugian waveguide attenuation. mount unit hidangan ini sering merintangi converters (BUC) atau mengirimkan Menerima Majelis Terpadu (TRIA) yang mengubah frekuensi dari sinyal dari L band (di salib situs antar fasilitas link (IFL) kabel) dengan frekuensi microwave untuk transmisi (C band, Ku atau Ka band). BUCs memiliki nilai output daya, seperti 2 watt untuk satu operator operasi atau 0,5 watt untuk multi-carrier operasi. Untuk kemudahan perhitungan 2 watt daya yang harus diubah ke dBW dengan melakukan 10 x log (daya dalam watt), sehingga memiliki 2 watt BUC satu operator keluaran daya kemampuan 3 dBW (2 watt), atau untuk multi-operator operasi -6 dBW (0,25 watt) output daya per operator untuk setiap dua kekuatan sama operator.(lebih lengkap)

Source:

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://www.satsig.net/linkbugt.htm&ei=sB0uSoq6OMiAkQWema2QCg&sa=X&oi=translate&resnum=1&ct=result&prev=/search%3Fq%3Dsatellite%2Blink%2Bbudget%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26hs%3Dl5w%26sa%3DX

third articels

Google, dari Mesin Pencari ke Ponsel Pencari Uang Android
-Danu Prasetya-

Pada akhir tahun 2006 rumor bahwa perusahaan mesin pencari di internet, Google Inc, akan terjun ke bisnis telepon bergerak atau mobile phone sudah merebak. Itu gara-gara penulis teknologi informasi Martha McKay membuat spekulasi ini dan memublikasikannya. BBC dan The Wall Street Journal kemudian mengutipnya. Digambarkan bahwa perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin tahun 1998 ini tengah sibuk membuat satu model ponsel dengan nama Google’s GPhone. Setidak-tidaknya itulah nama yang berkembang saat itu.

Tak pelak lagi, rumor ini membuat gerah produsen ponsel dunia. Sebut saja nama kondang yang produknya mudah ditemui di pasar dunia dan gerai-gerai ponsel bekas sekalipun seperti Nokia, Samsung, atau Motorola. Apalagi bagi para produsen baru yang mulai meluncurkan produknya ke pasar yang memang masih terbuka dan belum menunjukkan titik jenuh itu, terjunnya raksasa Google ke bisnis ponsel akan berarti "kiamat" segera tiba.

Kekhawatiran para produsen ponsel beralasan sebab Google yang raksasa di bisnis internet itu bakal menyikat pasar dengan smartphone-nya yang selama ini ia sembunyikan. Sementara perusahaan telekomunikasi dunia khawatir bahwa bisnis mereka akan hancur karena smartphone yang dikembangkan Google tidak memerlukan lagi pulsa, cukup membawa teknologi VoIP (voice over internet protocol) ke dalam ponsel. Menghubungi ponsel orang tidak lagi menggunakan nomor, tetapi cukup dengan account surat elektronik GMail di ponsel. Langkah yang bakal membuat operator telekomunikasi gulung tikar!

Itu baru spekulasi. Tetapi kemudian media massa lainnya "menggoreng" berita itu dengan menyebutkan, Google telah mengembangkan 30 prototipe ponsel untuk segera dilempar ke pasar. Satu dari sekian spekulasi itu menyatakan pula bahwa apa yang disebut GPhone itu bukanlah hardware dengan bentuk fisik layaknya ponsel seperti iPhone milik Apple, tetapi lebih merupakan sistem operasi software telepon open source. Satu spekulasi yang kelak lebih mendekati kenyataan, di mana siapa pun bisa menciptakan aplikasi apa pun yang lebih keren, seperti halnya Linux pada piranti lunak komputer.

Libatkan konsorsium

Spekulasi bahwa Google akan membuat GPhone sendiri terpatahkan hampir setahun kemudian setelah Open Handset Alliance (OHA), sebuah konsorsium berkekuatan 34 perusahaan yang bergerak di bisnis perangkat lunak, perangkat keras, internet, dan telekomunikasi, meluncurkan Android, Senin (5/11) lalu. Google adalah satu di antara 34 perusahaan itu. Bukan telepon seluler alias ponsel dengan label tunggal GPhone yang keluar, tetapi sebuah merek yang sama sekali tidak membawa-bawa nama Google, yakni Android.

Para pakar dan penikmat teknologi informasi segera bertanya-tanya, apakah Android ini? Apakah ia berbentuk telepon genggam atau ponsel biasa? Apa motivasi Google terjun ke bisnis ponsel ini padahal selama ini namanya lekat dengan bisnis internet?

Android adalah sistem operasi terbuka untuk telepon bergerak berbasis Java dan sistem operasi Linux yang dikembangkan OHA. Platform sistem operasi terbuka Android ini diluncurkan 5 November lalu. Semangat konsorsium ini adalah memajukan standar terbuka bagi peralatan telepon mobil.

Rumor yang dikembangkan McKay bukanlah tanpa dasar sebab pada awal tahun 2005 Google diam-diam telah mengakuisisi sebuah perusahaan software mobile, yang kebetulan bernama Android. Software ini dikembangkan oleh Andy Rubin yang di Google kini diserahi tugas untuk mengembangkan Android sebagai software telepon bergerak dengan platform open source.

Chairman sekaligus CEO Google Eric Schmidt kepada pers saat peluncuran Android menyebutkan, keberadaan Android dengan sendirinya menghapuskan rumor dan spekulasi sebelumnya yang menyebutkan Google akan meluncurkan sendiri telepon mobilnya. "Pengumuman hari ini lebih ambisius dibanding ’Google Phone’ sendiri, di mana pers telah berspekulasi selama beberapa minggu terakhir," katanya. Ditambahkan, misi OHA tidak lain membangun platform yang kuat agar memberi keunggulan pada ribuan model telepon berbeda.

Meski kelahiran Android sudah diumumkan Senin lalu, OHA tetap merahasiakan fitur maupun spesifikasi apa saja yang dimiliki "bayi" yang disinyalir bakal menciptakan revolusi bidang telepon bergerak ini. Diperkirakan, 12 November mendatang warga dunia penikmat TI baru dapat melihat sosok Android.

The Wall Street Journal berspekulasi bahwa OHA mengembangkan Android sebagai sebuah piranti khusus yang memungkinkan seseorang dapat menayangkan atau mengunduh foto maupun video cukup di ponsel di mana pun mereka berada selama tersambung jaringan. Spekulasi lain menyebutkan, Android diciptakan untuk mengembangkan piranti yang bekerja dalam jaringan 3G dan teknologi GPS. Semuanya dalam bentuk ponsel.

Iklan di telapak tangan

Google adalah satu dari 10 perusahaan software yang tergabung dalam proyek OHA. Selain perusahaan software yang tergabung dalam OHA, 10 perusahaan lainnya diambil dari perusahaan semikonduktor seperti Intel dan NVIDIA. Pabrik handset dipercayakan pada empat perusahaan, yakni LG, HTC, Motorola, dan Samsung Electronics. Sedangkan operatornya diserahkan antara lain pada T-Mobile, China Mobile, NTT DoCoMo, dan Telefonica.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan OHA beberapa waktu lalu disebutkan, tujuan utuma membangun Android adalah untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar konsumen mampu mengeksplorasi kemampuan dan pengalamannya lebih jauh lagi dibandingkan dengan platform mobile yang tersedia saat ini. Karena sifatnya yang open source, pengguna memungkinkan melakukan inovasi dengan menciptakan fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan bersama.

Mengapa Google melirik bisnis yang selama ini dikuasai Nokia atau Samsung? Tidak lain karena pengguna ponsel saat ini mendekati angka tiga miliar di seluruh dunia. Saat ini telepon bergerak menjadi lebih personal untuk keperluan komunikasi dengan kemampuan yang hampir setara dengan PC biasa, setidak-tidaknya untuk merek-merek tertentu. Yang disasar Google tidak lain dari perolehan iklan dalam telepon bergerak yang sekarang ini dikuasainya. Google ingin menancapkan pengaruhnya sekaligus menggali iklan yang maksimal atas ponsel yang Anda bawa ke mana-mana.

Belanja iklan pada telepon bergerak melonjak tajam menjadi 11,4 miliar dollar AS di seluruh dunia pada 2011 dari "hanya" 2,17 miliar dollar AS saat ini, berdasarkan perhitungan Informa Plc, sebuah perusahaan riset yang berbasis di London, Inggris. Google yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat, diperkirakan bakal meraih 99 persen iklan telepon bergerak yang berarti lebih dari 10 miliar dollar AS per tahun, di mana sebagian besarnya diperoleh dari hasil menjual link teks saja.

Ke depan, Google melihat sumber uang ada di ponsel yang ia percaya akan semakin memassa dibanding menggunakan PC yang terkoneksi ke internet. Kalau sebuah ponsel sudah memiliki kemampuan setara dengan PC dalam fitur maupun kemampuan pemrosesannya, untuk apa membawa laptop atau palmtop? Toh ponsel lebih praktis lagi sebab piranti ini dapat menghubungkan orang lewat suara, gambar, maupun video.

Saat ini saja orang bisa mem-posting-kan sesuatu ke situs pribadinya cukup lewat ponsel di bandara atau bahkan di toilet. Menerima dan mengirim surat elektronik malah sudah lebih umum lagi. Bahkan membaca berita terkini pun bisa sambil tiduran. Peluang inilah yang dilirik Google. (Sumber: kompas.co.id) 17 November 2007

T-Mobile Android

T-Mobile merupakan perusahaan ponsel Eropa yang telah menanamkan teknologi Androin pada ponsel terbarunya Android G1





apakah Samsung Mobile yang selanjutnya?

Second Articles

Justify FullThe development of Android Google Phone
(Perjalanan panjang Android Google Phone)
-Erizwan Ramadhani-

Melanjutkankan pembahasan Android Google Phone di dua artikel sebelumnya, maka kali ini kita akan membahas dengan menitikberatkan pada perkembangan awal hingga prediksi perkembangan kedepan dari Android itu sendiri di dunia teknologi.

Android adalah sistem operasi terbuka untuk telepon bergerak berbasis Java dan sistem operasi Linux yang dikembangkan OHA. Platform sistem operasi terbuka. OS ini makin memajukan standar terbuka bagi peralatan telepon mobil dengan teknologi VoIP (voice over internet protocol) membuat smartphone ini tidak membutuhkan pulsa dan nomor yang akan diganti dengan akun pada Gmail.

Isu bahwa Google inc. raksasa perusahaan internet ini akan makin menguasai pasar telekomunikasi dengan meluncurkan senjata rahasia smartphone Android-nya sudah mulai dihembuskan pada akhir tahun 2006 lalu oleh BBC dan Wall Street Journal dan sempat memunculkan kekhawatiran dari para produsen-produsen handphone saat ini. Namun hal yang paling mendekati kenyataan adalah Android bukan merupakan device atau hardware seperti iphone Apple melainkan sebuah open source mobile phone operation system.

Dalam menelurkan 'Google Phone' dengan kode nama Android. Google tidak sendirian, ia ditemani oleh beberapa perusahaan lain yang tergabung dalam sebuah aliansi OHA (open handset alliance) sebuah konsorsium berkekuatan 34 perusahaan yang bergerak di bisnis perangkat lunak, perangkat keras, internet, dan telekomunikasi. Perusahaan yang tergabung dalam OHA adalah Aplix, Ascender Corp, Audience, Broadcom, China Mobile, eBay, Esmertec, Google, HTC, Intel, KDDI, LivingImage, LG, Marvell, Motorola, NMS Communications, Noser, NTT DoCoMo, Nuance, Nvidia, PacketVideo, Qualcomm, Samsung, SiRF, SkyPop, SONiVOX, Sprint Nextel, Synaptics, TAT - The Astonishing Tribe, Telecom Italia, Telefonica, Texas Instruments, T-Mobile and Wind River.

Dilihat dari segi peluang investasi, hasrat Google untuk meluncurkan proyek multimiliar dolar ini tidak lain karena pengguna ponsel saat ini mendekati angka 3 miliar di seluruh dunia. Saat ini telepon bergerak menjadi lebih personal untuk keperluan komunikasi dengan kemampuan yang hampir setara dengan PC biasa, setidak-tidaknya untuk merek-merek tertentu, yang menjadi sasaran Google tidak lain dari perolehan iklan dalam telepon bergerak yang sekarang ini dikuasainya. Google ingin menancapkan pengaruhnya sekaligus menggali iklan yang maksimal atas ponsel yang Anda bawa ke mana-mana. Hal tersebut juga sejalan dengan tujuan utama dari Android ini sendiri seperti yang disampaikan OHA beberapa waktu lalu disebutkan, tujuan utuma membangun Android adalah untuk memajukan inovasi piranti telepon bergerak agar konsumen mampu mengeksplorasi kemampuan dan pengalamannya lebih jauh lagi dibandingkan dengan platform mobile yang tersedia saat ini, juga bertujuan menciptakan teknologi untuk layanan dan handset mobile berbiaya rendah. Platform Android dikabarkan merupakan langkah awal menuju teknologi seluler super lengkap yang terdiri dari sistem operasi, middleware, tampilan yang user friendly dan aplikatif. Karena sifatnya yang open source, pengguna memungkinkan melakukan inovasi dengan menciptakan fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan bersama. Ditambah lagi prediksi kedepannya belanja iklan pada telepon bergerak melonjak tajam menjadi 11,4 miliar dollar AS di seluruh dunia pada 2011 dari "hanya" 2,17 miliar dollar AS saat ini, berdasarkan perhitungan Informa Plc, sebuah perusahaan riset yang berbasis di London, Inggris. Google yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat, diperkirakan bakal meraih 99 persen iklan telepon bergerak yang berarti lebih dari 10 miliar dollar AS per tahun, di mana sebagian besarnya diperoleh dari hasil menjual link teks saja.

Ke depan, Google melihat sumber uang ada di ponsel pintar yang ia percaya akan semakin memassa dibanding menggunakan PC yang terkoneksi ke internet. Kalau sebuah ponsel sudah memiliki kemampuan setara dengan PC dalam fitur maupun kemampuan pemrosesannya,maka itu akan semakin menggusur keberadaan laptop dan PC karena ponsel lebih praktis lagi sebab piranti ini dapat menghubungkan orang lewat suara, gambar, maupun video.

Saat ini saja orang bisa mem-posting-kan sesuatu ke situs pribadinya cukup lewat ponsel di bandara, kantor, cafe atau bahkan di toilet. Menerima dan mengirim surat elektronik malah sudah lebih umum lagi. Peluang inilah yang dilirik oleh Google dengan Android-nya.

Dilihat dari sisi teknologi, sejak versi pertama software Android diluncurkan pada 5 november 2007, Google terus berupaya untuk meng-upgrade mobile telephone software terbarunya tersebut dengan terus melengkapi dengan berbagai fitur tambahan yang menarik yang diluncurkan pada 14 april 2009 kemarin, versi kedua tersebut adalah Android Versi Anyar 1.5 SDK Preview yang deberi nama cupcake dengan fitur tambahan Bluetooth stereo menggunakan profil A2DP, sebuah software keyboard on-screen dan perekam video juga video playback, penambahan support layar yang bisa dirotasi ke modus landscape menggunakan akselerometer, dan improvisasi lainnya berupa versi terbaru dari WebKit dan engine JavaScript Squirrelfish, dan sebuah update kernel Linux sebagai inti sistem. Hal ini dimaksudkan untuk terus berusaha mengimbangi bahkan untuk melewati competitor solidnya yaitu iPhone yang di luncurkan lebih dulu oleh Mac, Apple dan kini telah dengan versi 3.0. Pada versi ini Android memiliki beberapa kesamaan dengan fitur yang ada pada iPhone diantaranya termasuk Bluetooth stereo yang akan hadir di iPhone 3.0 namun yang membedakan adalah fitur perekam video yang tidak ada pada device iPhone.

Pada pertengahan tahun 2008 Google mulai meluncurkan google ponsel (G1) dengan nama Android sesuai dengan nama operating system-nya. Ponsel Google ini dilengkapi dengan sistem operasi yang disebut open mobile. Open Mobile telah dikembangkan secara bersama-sama dengan beberapa operator dan vendor yang tergabung dalam Open Handset Alliance (OHA). Adalah Vendor T-Mobile anak perusahaan Deutsche Telekom AG yang pertama dalam memperkenalkan sistem operasi Android pada ponsel cerdas, Google G1, implementasi Android ini dibahas lengkap pada artikel sebelumnya mengenai implementasi Android google. Namun, para praktisi dan analis memperingatkan, para pengguna ponsel hendaknya jangan berharap terlalu besar kepada Android. Sebab, Android adalah platform baru yang masih membutuhkan banyak pengembangan dan perbaikan.

"Saya tidak yakin Android akan mampu menyajikan pengalaman sebaik iPhone produksi Apple Inc ketika iPhone keluar, dunia heboh membicarakan kehebatan ponsel itu. Saya kira Android tidak akan demikian," ujar analis seluler bank investasi Rutberg & Co Rajeev Chand,yang telah mencoba ponsel Android generasi awal.

"Android memiliki potensi dalam teknologi dan kemudahan penggunaan. Namun, Android adalah platform terbuka. Karena itu tentu akan berbeda daripada platform tertutup seperti iPhone," tutur pendiri Tiny Pictures (mitra pengembangan Android) John Poisson. Poisson menambahkan, pihak yang akan paling berbahagia dengan kehadiran Android adalah para operator seluler. Sebab, operator seluler akan leluasa memodifikasi Android sesuai dengan strategi bisnis dan kemampuan dan kapasitas infrastruktur mereka

"Para operator seluler akan mengendalikan implementasi Android dan seperti apa bentuk ponselnya. Android memang akan hidup sesuai kehendak operator seluler," sebut Poisson. Masalah lain yang dihadapi Google dalam memopulerkan Android adalah bagaimana Google memperkenalkan ponsel itu kepada konsumen. Tidak seperti iPhone, yang mendapatkan dukungan dari nama besar iPod, Android adalah merek yang sama sekali tidak dikenal.

"Kami para operator memang harus berjuang keras untuk memasarkan ponsel Android. Tidak ada yang unik dari Android dan kami pun tidak bisa menjualnya sebagai ponsel Google," ungkap Global General Manager Handsets & Applications Hutchison Whampoa Ltd (konglomerat telekomunikasi Hong Kong) Frank Meehan. Terlepas dari tantangan-tantangan itu, para eksekutif industri seluler menyambut gembira kehadiran Android.
Sebab, Android adalah alternatif. Mereka meyakini, dalam jangka panjang Android akan semakin membaik berkat penyempurnaan yang dilakukan para developer. Dari sudut pandang developer, Android memang lebih unggul daripada Symbian atau iPhone. Sebab, Android adalah platform open-source, yang memudahkan para developer membangun aplikasi untuk berjalan pada Android.
"Android adalah platform yang paling terbuka untuk membangun aplikasi ponsel pada saat ini karena Android memiliki teknologi dan tool yang sudah akrab bagi kami," tutur Co-Founder Skydeck (pengembang aplikasi ponsel) Jason Devitt. Harapan lain yang digantungkan pada Android adalah kehadiran Android akan mendorong pertumbuhan industri iklan seluler. Google berjaya berkat pendapatan iklan online. Model bisnis serupa juga diterapkan Google pada Android.

Dari setiap sisi, Android memang bertolak belakang dengan iPhone. Android adalah platform open source. Google berharap, mitra dan komunitas open source dapat bekerja sama mengembangkan Android. Karena terlalu banyak tangan bermain di Android, konsep Android menjadi tidak jelas. Sebaliknya, Apple mengontrol ketat desain dan produksi hardware maupun software iPhone. Apple pun sudah memiliki pengalaman sangat banyak di industri elektronik konsumsi, dengan komputer Macintosh dan PMP (Portable Media Player) iPod.

Pengalaman-pengalaman Apple di industri elektronik konsumsi membantu penyempurnaan desain iPhone. Pada saat yang sama, Google tidak memiliki pengalaman di industri hardware. Sebab, Google hanya kuat di aplikasi internet.

"Apabila Android mampu mendongkrak penggunaan internet seluler, maka para pemasang iklan tentuakan membelanjakan lebih banyak uang di iklan seluler," ujar Vice President AdMob (biro iklan seluler) Jason Spero. Pendiri Azuki Systems (produsen teknologi web seluler) Cheng Wu menegaskan, Android berpotensi besar untuk sukses di pasar ponsel karena Google memberikan kebebasan kepada produsen ponsel, operator seluler, dan produsen software untuk mengembangkan Android.

Seperti halnya kutipan terakhir, Ya, mungkin saja Google belum mampu melewati iPhone untuk urusan teknologi tapi seperti halnya rencana awal proyek ini, Google kemungkinan besar akan meraih keuntungan berlipat dari sisi pemasangan iklan online dan jelas hal itu belum mampu dilakukan Mac, Apple dengan iPhone-nya.

Kedepannya, beberapa device yang diprediksi akan turut menenanamkan Android dalam teknologinya adalah pada tahun 2010, Android akan Hadir di PC-Tablet & Telepon Rumah. Hal tersebut semakin memantapkan prediksi bahwa Android diyakini mampu diterapkan dalam platform lain diluar ponsel. Sistem operasi (OS) keluaran Google, Android tampaknya akan menjadi lawan Microsoft di pasar Netbook pada 2010 mendatang. Saat ini, proyek pengembangan Android masih dalam taraf ujicoba. Andorid diyakini akan memberikan perlawanan kepada Windows dan Linux. Program berbasis open source itu dinilai memiliki kemampuan lebih dalam urusan koneksi internet. Selain itu, Android juga dinilai lebih murah, itulah alasan mengapa Android bakal menjadi pesaing terberat Windows.

Sites Source:
http://okezone.com/
http://indoforum.org/showthread.php?1151051#post1151051
http://my.muxlim.com/al_hudzaifah/

Articels Source:
Stefanus Yugo Hindarto – Okezone : Minggu, 4 Januari 2009 - 17:27 wib
Susetyo Dwi Prihadi - Okezone : Selasa, 7 April 2009 - 09:06 wib